cerpen mengenai hari ibu
cerpen mengenai hari ibu
Terbit : 2024-12-21 10:19:07
Penulis : Rini
Cerpen-Ibu

PELUKAN HANGAT DIBALIK ABSEN

Rafi selalu menjadi misteri bagi para guru.Kebiasaannya yang tiba-tiba tidak masuk kelas selalu membuat para guru pusing.Tak peduli seberapa sering para guru menasehati atau bahkan memarahinya, absennya lebih sering kosong dari pada terisi.Ia sudah tertinggal banyak pelajaran padahal ujian akhir semester tinggal sebentar lagi.

Suatu haro kabar tentang kebiasaan buruk rafi yang masuk tanpa keterangan terdengar oleh wali kelasnya, Bu Icha.

“Ada dimana Rafi?”, Tanya Bu Icha pada Tono, teman sekamar Rafi.

“Ada dipondok Bu. Tadi sudah saya ajak masuk sekolah tapi tidak mau”. Terang Rafi.

“Memangnya pengurus pondok tidak ada yang peduli?”

“Para pengurus juga sudh kewalahan Bu, dia selalu bersembunyi ketika waktunya sekolah”.

Bu Icha geram mendengarnya,”Sampaikan ke pengurus pondokmu, Ibu mau kesana.” Tono terbelalak kaget diikuti oleh teman-teman di kelasnya. “Ba-baik Bu” Tono lari ngibrit mengabarkan kedatangan Bu Icha ke pengurus pondok. Para santri yang sudah tidak bersekolah langsung berhamburan membersihkan barang yang tidak pantas dilihat tamu. Saat itu pondok benar-benar kacau menyambut kedatangan Bu Icha.

Entah bagaimana kabar kedatangan Bu Icha ke podok putra sampai di telinga Rafi. Ia dengan sigap lamgsung bersembunyi di kamar mandi. Pikirnya, Bu Icha tak akan senekat itu mencarinya hingga kamar mandi laki-laki.

“Dimana Rafi?’

‘Kurang tahu Bu,ia tidak ada di kamar”

Bu Icha berkeliling setiap sudut pesantren putra diikuti oleh beberapa guru. “Bu!” Seorang pengurus memanggil Bu Icha sambil menunjuk kearah pintu kamar mandi,mengisyaratkan keberadaan Rafi.Setelah itu,Bu Icha langsung menuju kamar ,andi dan meneriaki nama Rafi. Rafi yang tba-tiba dipanggil pun merasa terkejut karena Bu Icha mengetahui persembunyiannya. Bagaimana kagi,akhirnya Rafi pun pasrah dan keluar dari kamar mandi.

“cepet ganti seragam,Bu guru tunggu.” Setelah mendnegar perkataan Bu Icha,Rafi pun bergegas menuju kamar dan mengganti pakaian seragam walaupun dalam hatinya dia merasa ragu untuk pergi sekolah. Akhirnya,Rafi pun berangkat menuju sekolah diantar oleh Bu Icha. Sesampainya di sekolah,Bu Icha mengajak Rafi ke ruang BK.Disana,Bu Icha memulai pembicaraan dengan lembut.

“Rafi,saya tahu kamu sedang mengalami kesulitan,kenapa kamu sampai sering tidak masuk sekolah?”,Tanya Bu Icha.

Rafi terdiam sejenak Matanya berkaca-kaca. Dengan suara lirih,Rafi menceritakan bahwa ia sering dibully oleh teman-temannya sehingga ia merasa tidak nyaman untuk bersekolah.

Bu Icha mendengarkan cerita Rafi dengan penuh perhatian. Ia lalu memberikan beberapa nasihat dan motivasi kepada Rafi. Bu Icha juga berjanji akan membantunya mengatasi masalah yang sedang ia hadapi.

Sejak hari itu, Rafi mulai berubah. Ia tidak lagi bolos sekolah. Ia juga terlihat lebih ceria dan aktif dikelas. Dengan dukungan dari Bu Icha dan teman-temannya, Rafi berhasil mengatasi rasa insecure dan bullying yang ia alami. Prestasinya disekolah pun meningkat pesat.

Rafi menyadari bahwa ada banyak orang yangb peduli padanya. Pelukan hangat dari Bu Icha telah memberikannya kekuatan untuk bangkit dan meraih mimpinya.

Penulis:Fatimah Ula Banati (Siswa)