Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN), siswa-siswi SMK Nahdlatuth Thalabah ziarah bersama ke makam pendiri Pondok Pesantren YASINAT pada Selasa (22/10). Lokasi makam yang terletak di lereng Gunung Manggar di tempuh dengan jalan kaki oleh seluruh siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenang jasa-jasa para ulama yang telah berjuang dalam menjaga nilai-nilai Islam dan berjuang dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia. (smkyasinat.sch.id)
Ziarah dimulai pada pukul 08.30 WIB, diawali dengan pembacaan doa dan tahlil yang dipimpin oleh Imam Badrut Tamam, AH., S.Pd. selaku guru Tahfidzul Qur’an. Setelah itu, acara inti peringatan hari santri yang merupakan momen rasa syukur para santri yaitu pembacaan khotmil qur’an yang di lakukan oleh seluruh siswa – siswi dan di pimpin oleh ketua OSIS putra Ahmad Walid Maulana.
Selain ziarah, siswa juga mengikuti kegiatan pendidikan sebagai pengembangan karakter santri teladan dan santri yang berpendidikan di mata masyarakat. Hal tersebut disampaikan langsung oleh kepala sekolah dalam sambutnya siang itu. Mereka diajak untuk merenungkan nilai-nilai perjuangan dan keteladanan para santri serta ulama dalam kehidupan sehari-hari.
Selain untuk mendoakan arwah yang telah meninggal, ziarah ini memberikan kesempatan untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan para tokoh agama, ulama, atau pemimpin yang telah berkontribusi besar bagi masyarakat. Kegiatan Ini membantu generasi muda untuk menghargai sejarah dan tradisi di Indonesia.
“Mari kita ambil inspirasi dari kepala sekolah untuk terus belajar dan berkontribusi positif di pesantren, sekolah dan masyarakat. Semoga semangat ini bisa mendorong kita semua untuk menjadi santri yang lebih baik!”. Ujar Rachel Wardatun Nafis selaku ketua OSIS DKV.
Kegiatan diakhiri pada pukul 11.30 WIB, dengan pembacaan do’a oleh kepala sekolah yang berlangsung khidmat dan penuh makna. Kegiatan ziarah makam, khotmil qur’an, doa bersama, dan refleksi akan perjalanan para ulama semakin menguatkan semangat kita untuk mengamalkan nilai-nilai yang telah diwariskan. Harapanya, semoga momen ini tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga dapat membangkitkan semangat belajar dan mengabdi bagi para siswa khususnya santri.
Penulis: Rini (siswa)