Dari sekian banyaknya pariwisata di Banyuwangi terdapat wisata yang bernama Pulau Merah. Pantai tersebut ramai dikunjungi oleh turis lokal maupun turis internasional. Biasanya orang berkunjung pada sore hari karena sunset di sana memanjakan mata. Pengunjung dapat datang bersama dengan keluarga, pacar atau teman-teman.
Liburan hari raya Idul Fitri kemarin, saya dan sekeluarga mengunjungi Pantai Pulau Merah di sore hari tepatnya pukul 2 siang dengan mengendarai mobil. Jarak dari rumah menuju pulau merah menghabiskan waktu 30 menit. Beruntungnya perjalanan kami tidak diwarnai kemacetan. Ketika sampai dipintu masuk kami disambut oleh jajaran tukang karcis separuh baya , beruntungnya salah satu tukang karcis tersebut masih bersaudara dengan ayah. Kami memanggilnya Pakde Sajid, orang yang murah senyum dan dermawan. Ia melarang kami untuk membayar karcis sehingga kami masuk tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.
Pada saat kami keluar dari mobil, disana sudah banyak berbagai macam kendaraannya para pariwisata dan juga berbagai macam pengunjung yang sudah memulai untuk bermain air, berselancar, bermain pasir, hingga berfoto-foto. Pantai juga dipenuhi oleh para penjual makanan ringan. Kebanyakan berjualan pop mie dan es degan atau es kelapa. Tapi, para pengunjung juga ada yang membawa bontrot yakni makanan yang terdiri dari nasi dan lauk pauk lengkap di bawa dari rumah.
Pada saat melihat air laut yang begitu indah, saya bergegas untuk memainkan air laut tersebut. Akan tetapi air laut sedang surut, jadi jarak antara tempatku bermain dan tempat istirahat keluarga agak jauh. Saya juga menemukan salah satu hewan dari laut yang berada di tepi pantai, dengan bentuk bundar dan ada durinya itu yang bernama babi laut. Hewan itulah yang sering ku jumpai ditepi laut. Ketika saya asyik bersenang – senang dengan hewan tersebut, saya didatangi oleh kakak saya dan disuruh untuk makan, makanan yang sudah dibelikan untuk saya, saya pun beristirahat dan makan, saya makan dengan disambut oleh angin yang membuatku agak sedikit kedinginan dan saya juga melihat gunung berwarna hijau tua itu membuat mataku sekejap cemerlang, air yang berwarna biru itu membuatku ingin untuk memainkannya dan menurutku yang begitu indah ialah sunset karena pemandangan dan suasana pun menjadi indah ketika sun set datang. Pikirku ketika saya sudah selesai makan saya akan kembali bermain oleh air laut atau hewan yang kutemui tadi. Tetapi, saya diajak keluarga saya untuk pulang. Saya dan keluarga saya pun segera menghampiri mobil bermerek ceri yang berwarna merah. Dan dengan ikhlasnya saya meninggalkan tempat pariwisata pantai pulau merah tersebut, itulah pantai pulau merah yang sering saya datangi karena keindahan alamnya.
Penulis: ZILVATUL AZIZAH